Pergaulan Bebas

PERGAULAN BEBAS

Pergaulan bebas adalah kelakuan yang melebihi batas usia remaja. Bisa juga diartikan sebagai salah satu bentuk perilaku menyimpang.

Beberapa contoh penyebab dari PERGAULAN BEBAS:

• Kurangnya perhatian dari pihak orang tua dan sekolah,
• Perkembangan iptek yang semakin maju,
• Pendalaman ilmu agama yang kurang,
• Kurang ketatnya peraturan ,
• Kestabilan emosi remaja,
• Sikap mental yang tidak sehat,
• Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah.
• pelampiasan rasa kecewa,
• yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan karena kekecewaannya terhadap orang tua yang bersikap otoriter ataupun terlalu membebaskan , sekolah yang memberikan tekanan terus menerus , lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi.
• Kegagalan remaja menyerap norma
• Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi sekarang.

Beberapa contoh penyebab dari PERGAULAN BEBAS:

• Kurangnya perhatian dari pihak orang tua dan sekolah,
• Perkembangan iptek yang semakin maju,
• Pendalaman ilmu agama yang kurang,
• Kurang ketatnya peraturan ,
• Kestabilan emosi remaja,
• Sikap mental yang tidak sehat,
• pelampiasan rasa kecewa,
• Kegagalan remaja menyerap norma .

•Adapun cara untuk menghindari pergaulan bebas adalah 

• Memperdalam ilmu agama,
• mentaati norma yang berlaku,
• Penyaluran minat
• Perlunya remaja berpikir untuk masa depan, dll.
• dan bakat secara positif,
• Memperbaiki cara dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”,
• Maksudnya setiap remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka bias menanggapi dengan positif.
• Menjaga keseimbangan pola hidup,
• Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energy serta pikiran dengan baikdan bermanfaat.
• Jujur pada diri sendiri,
• Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri sendiri masing-masing.
• Memperpaiki cara berkomukasi dengan orang lain.